click to go back...
Jam weker memukul keras hidung gue, meninggalkan sisi gelap yang lebam dan untungnya gak terlalu nampak. Sampai sekarang masih sakit loh.
Tapi penyakit ayang gue kumat ketika menatap ke arah jam yang menampilkan jarum panjang di angka 3 dan jarum pendek menusuk angka enam. Gue punya waktu tiga puluh menit jika gak ingin mendapat gelar 'pecundang lamban'.
Jam weker memukul keras hidung gue, meninggalkan sisi gelap yang lebam dan untungnya gak terlalu nampak. Sampai sekarang masih sakit loh.
Tapi penyakit ayang gue kumat ketika menatap ke arah jam yang menampilkan jarum panjang di angka 3 dan jarum pendek menusuk angka enam. Gue punya waktu tiga puluh menit jika gak ingin mendapat gelar 'pecundang lamban'.
Gue nyesel banget ngebangunin Bapakku secara gak etis, yang membuat speedometer mobilnya gak pernah berada di bawah 100km/jam dan liur gak berhenti mengucur dari mulut gue.
* * *
Mungkin lo harus mulai memanggilku 'Luke'. Gue beruntung banget memasuki aula ketika para murid sudah bersiap ke lapangan upacara, dan dengan mudah gue praktekin kemampuan mimikri gue dan berkamuflase ditengah para siswa yang teladan.
Setelah puas menghibur kami dan juga diri mereka sendiri, para pendagus mempersilahkan kaum tersebut bersatu dalam barisan dan kami bersama-sama duduk bengong menunggu pertunjukan pameran ekskul yang membuat semua anak tak sabaran.
Kami berbaris rapi menurut gugus masing-masing mengikuti instruksi kakak pendamping yang mulai membentuk barisan baru bagi manusia tak beradab ; pecundang lamban dan siswa tak bertopi. Gue tak bilang ini asyik, tapi melihat mereka sedang lompat kodok keliling sekolah yang membuat gue bahkan berharap lebih.
Gue berhasil menghitung seluruh jumlah pendagus (sesuatu yang gak akan mungkin gue lakuin kecuali saat situasi seperti saat itu). Ini gak mudah loh, lu harus tau mereka bisa saja berada dimana-mana dan tentu saja butuh waktu yang tidak sedikit. Gue gak yakin, tapi kalo dihitung dengan anggota 'the magnificent eight', mereka semua berjumlah 28 orang secara eksak tanpa cacat.
Oh iya, selain kakak pendagus baik hati yang kemarin, gugus kami juga di dampingi seorang cowok seukuran laistrygonian dewasa. Kulitnya hitam mutung, tapi begitu imut. Kesimpulannya adalah 'Lostamasta'--Lotong sedikit tapi manis tawwa. Gue cukup lega mengetahui akan ada yang melindungi kami jika saja terjadi hal semacam chaos antar gugus.
Akhirnya penantian panjang kami terjawab dengan kedatangan segerombolan anak setahun lebih tua dari kami menggunakan jaket merah putih dengan garuda di dada nya. Paskibra Smansa.
Mereka memperlihatkan kelihaiannya dalam hal baris-berbaris dengan berbagai gaya, 01, panah asmara, bom, dll. Tapi seperti halnya Paskibra lainnya, kaku, robot, dan gue benci-banget-robot. Bayangkan jika saat ini manusia tengah gencarnya mengembangkan robot dan berusaha memainkan peran Tuhan mereka, mungkin di masa depan robot-lah yang mengambil tahta dan menjadikan manusia pion-pionnya. Manusia tengah berusaha memunahkan diri mereka...
Setelah itu, beberapa ekskul lain secara bergantian berunjuk gigi dengan disertai keluhan tanpa diminta :
- Marching Band, fakta unik bahwa gue bahkan gak bisa memainkan satu pun alat musik dengan baik, ditambah gue gak pernah berpikir mau masuk ke barisan penari.
- Texas (Taekwondo Smansa), gue punya pengalaman pahit dimana suatu hari demi mendapat perhatian teman-teman, gue menyusun tiga buah bata secara vertikal, mengumpulkan cakra di telapak tangan, dan berlagak seolah-olah arwah Bruce Lee bersemayam dalam diri gue. Gue memukulnya... dan berhasil meremukkan seluruh kuku jari guae.
- BBC (Bawakaraeng Basketball Club), gue gak bisa menampik bahwa mempunyai sedikit pengalaman dan dasar yang cukup baik dalam hal ini, namun mungkin gue harus berpikir dua kali sebelum dipepet di tengah himpitan raksasa.
- BFC (Bawakaraeng Futsal Club), menggiring dan menendang bola, cukup mengglobal, tapi cukup dengan mengkhawatirkan ribuan jiwa yang menunggu panggilan masuk tim--pengalaman smp
- PMR (Palang Merah Remaja), gue lebih suka dirawat oleh perawat cantik dan seksi dan baik, titik.
- Orzhat (Oryza Sativa/pramuka Smansa), gue kurang nyaman mengenakan baju coklat ketat dan ingat? gue bahkan lupa cara menyimpul tali sepatu.
- Forzha (Photograph Smansa), datang di setiap event, membawa kamera berat, dan mengabadikan tiap momen manis, cukup menyenangkan, namun gak cocok sama sekali sama kebiasaan tidur abadi gue.
- Perisai (Persekutuan Kristen Smansa), no comment--.
- Imadam (Komunitas Remaja Masjid), pengalaman menjadi remaja masjid dekat rumah gue mungkin memberikan sedikit doa dan restu, namun mengingat jiwa pemuda yang masih bebas dan liar, gue gak bakalan memaksakan diri berwujud ustadz.
- Citos (Cyber Community Smansa/iptek+robotika), mungkin ketika anak lain tengah sibuk membuat animasi serta web design, gue bakalan nangkring di blog sambil nulis uneg-uneg doang ato ngeliat foto-foto s-a-yur, dan apakah gue udah bilang gue benci robot?
- Kalpataru (Pecinta Alam), gue cinta taman bunga mama, bertualang ke pelosok desa dengan sepeda, dan menyetel National Geographic channel, namun maaf... gue gak menjamin gue bakalan bisa ngebuang kaleng kosong tepat di tempat sampah.
- SECC (Smansa English Conversation Club/English debate), sebagai lulusan Smp RSBI, mungkin membuat gue memiliki catatan sejarah bahasa inggris yang manis dan pastinya bisa berbicara banyak, namun disisi lain-terkutuklah-gue juga mempunyai catatan buruk dalam berdebat.
- Kierzha (Mading), tempel-menempel dan menulis adalah hobi dasar gue, tapi menyadari sebagian besar anggotanya cewek, gue milih mempertahankan kejantanan gue.
- Ganas (Gerakan Anti Narkoba Smansa), gue benci ama narkoba, namun gue lebih benci berkampanye.
- Sanggar Seni, budaya daerah harus dilestarikan, namun menari bukan gaya gue.
- Cheerleaders, bayangkan gue dengan lipstik pekat mengenakan baju ketat dan rok mini sambil menggoyang-goyangkan pinggul datar...tolong buang pikiran itu jauh-jauh.
- Macz-man Smansa, semua siswa Smansa sudah seharusnya mendukung sekolahnya dalam lomba kan? Gak masuk ekskul ini juga bisa kok duduk di bangku suporter.
- Osis, impian gue selain kawin, terutama masuk 'the magnificent eight', namun sebelum itu gue harus menyogok beberapa massa pendukung dan menduduki jabatan kelas, setidaknya.
Setelah pertunjukan selesai, para pendagus menggiring kami kembali ke aula dan konsumsi mulai bergilir. Lalu mengikuti materi hari kedua dengan seorang pesulap gagal yang memilih jadi polisi dengan games 'botol kecap anti gravitasi'-nya yang membuat pendagus raksasa gue dikerjain basah kuyup dan benar-benar basah akan tertawaan kami. Sebagai penutup dia sedikit menekankan slogan andalannya,"pelanggaran adalah awal dari sebuah kecelakaan" dan sedikit pesan soal MOS yang aman dan tertib.
Setelah itu ditambah dengan suplemen 'tata krama' yang menyehatkan jiwa. Eh...makasih.
Gak lama-lama amat, segerombolan jompo' memasuki ruangan. Dan yang membuat gue nganga, mereka tua, stylish, dan berdasi. Mereka lalu berbisik-bisik dan bertatapan muka satu sama lain seakan mengetahui sesuatu yang tidak kami ketahui dan gue benci-banget-ketika orang melakukan hal itu.
Seorang dari mereka pun maju, dan memperkenalkan diri mereka. Mereka adalah utusan dari IKA Smansa. Yang sendirinya adalah sebuah komunitas khusus bagi alumnus Smansa agar dapat saling menjaga silaturahmi antar sesama dan selain itu turut andil dalam pembangunan Smansa kedepannya.
Setelah menyuntikkan morfin motivasi sepenuhnya sekaligus godaan beasiswa bagi yang berprestasi, sekaligus menceritakan pengalaman serta suka-duka selama berada di Smansa, kami mengucapkan terimakasih dan berjanji akan meneruskan generasi emas pengurus IKA Smansa nantinya.
Acara saeperti kemarin ditutup dengan sholat berjamaah lagi di mushollah dan-alhamdulillah-pulang dengan tenang tanpa beban acara pidato suka-duka yang bodoh.
11 komentar:
So, lo ga mau ikutan ekskul ya?
Gue juga males ikutan ekskul ataupun organisasi sekolah wkwkwk
gw suka sama gaya bahasanya bro. Huaahhh! hahah :D
gak, gue bingung nih neng, menurut kalian bagusan mana?
hhmm. yang paling lo suka itu apa? kalo ekskul ya ikut ekskul aja, kalo organisasi ya organisasi aja. Jangan sampai ikut double, ntar manage waktunya bingung.
gue sih sukanya utak-atik komputer, nulis, ama basket, tapi bingung milihnya mamaaaaa
buset!! elu mah asik, bisa milih. lah gue? gue mesti wajib harus ngikutin semuanya. mulai dari karate, pramuka, science club, bengkel seni, groove (mmpelajari tumbuhan secara khusus), dll. belum lagi skolahku paling rajin mngadakan acara acara besar yang pastinya melibatkan seluruh instrumen skolah, kecuali guru -_-"
oiya, ditambah lagi, gue ga bisa seenaknya saja ngeposting uneg uneg dan keluh kesah. ada 1 org saja yg tau, bisa amblas reputasi dan eksistensi.. *jerk
wow =.= keren banget, ada herbalis nya ya? kayak Hogwarths aja nih
emang nape kalo didapat? ini kan kebebasan pers :p
nyeeh. elu kagak tau sih. disono tuh ya kalo ada satu gosip terdengar (walau hanya pada 1 org), yakin dan prcaya dlm tempo yg sesingkat singkatnya kabar nyoss tadi bakal tersebar ke 1 skolah.
bagusan kalo kite kagak dimusuhin. lah kalo udeh dimusuhin, diolok olok, kan berabe =.=
wow, kayak pesan berantai aja =.= terkekang amat jadi orang
knp organisasi paskib nda diperkenalkan??? wkwkwkwk
Posting Komentar